Rabu, 14 Desember 2011

UGM Berikan Gelar Doktor HC kepada Sri Sultan HB X dan Anugerah HB IX Award kepada Goenawan Mohammad

UGM Berikan Gelar Doktor Honoris Causa Sri Sultan HB X dan Anugerah HB IX Award pada Goenawan MohammadYOGYAKARTA - Universitas Gadjah Mada akan menyerahkan gelar doktor honoris causa bidang kemanusiaan kepada Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Anugerah HB IX bidang kebudayaan kepada Goenawan Mohamad. Rencananya, pemberian gelar doktor HC dan Anugerah HB IX dilaksanakan bersamaan pada puncak Peringatan Dies Natalis ke-62 UGM yang jatuh pada hari Senin (19/12).
Kepala Bidang Humas dan Keprotokolan (HMK) UGM Suryo Baskoro mengatakan pemberian gelar doktor HC bidang kemanusiaan pada Sri Sultan HB X telah mulai diusulkan sejak tiga tahun yang lalu dan didasarkan atas banyak pertimbangan, antara lain, pertama, ketokohan Sri Sultan HB X yang memiliki wawasan kebudayaan yang bermanfaat bagi kemanusiaan, pembangunan berkelanjutan, dan kebangsaan Indonesia. Kedua, Kepemimpinan HB X yang telah mampu menjembatani berbagai kelompok yang berpotensi dalam situasi kritis. “Dan ketiga, praktek pengelolaan komunitas yang memberi ruang pada kelompok yang terpinggirkan,” kata Suryo kepada wartawan, Selasa (13/12).
Dia menambahkan, pertimbangan lainnya adalah Sultan dianggap mampu merajut ke-Indonesia-an di Yogyakarta melalui kebudayaan. Selain itu, Sultan juga dinilai berhasil dalam pengelolaan lingkungan berbasis budaya, dan menginisiasi restorasi Indonesia dalam berbagai bidang yang berbasis kebudayaan. “Termasuk dukungan beliau pada pendidikan di UGM dan PTS. Juga ketokohan beliau dalam merajut kerjasama internasional dan keteladan yang besar dalam pengelolaan konflik,” katanya.
Bertindak sebagai promotor pemberian gelar HC kepada Sri Sultan adalah Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D. Adapun Ko-promotor Prof. Dr. dr. Sutaryo, Sp.A(K)., dan Prof. Dr. Djoko Suryo.
Sekretaris Eksekutif (SE) UGM Drs. Djoko Moerdiyanto, M.A., menuturkan, di samping penyerahan gelar doktor HC, pada Upacara Dies Natalis UGM tersebut juga akan diserahkan Anugerah HB IX yang tahun ini jatuh kepada budayawan Goenawan Mohamad. “Beliau mendapat anugerah ini setelah diseleksi cukup ketat,” katanya.
Pemilihan GM, panggilan untuk Goenawan Mohamad, hasil usulan masyarakat yang diseleksi oleh Majelis Guru Besar (MGB) UGM. HB IX Award tidak mesti diberikan tiap tahun, namun berdasarkan hasil pertimbangan dan penilaian MGB atas usulan nama yang sudah dinominasikan. “Biasanya, usulan ke MGB lebih dari satu nama. Semua digodok di MGB. Tentunya mas GM sudah memenuhi kriteria yang sudah diinginkan oleh UGM,” imbuhnya.
Meski tidak menyebutkan berapa nama yang dinominasikan untuk mendapat anugerah tersebut, Djoko hanya menjelaskan bahwa GM mendapat penilaian skor tertinggi yakni 384,17. “Sebagai sastrawan dan jurnalis, GM tidak diragukan integritasnya sebagai jurnalis yang independen,” katanya. Dikatakan Djoko, setelah menerima award, malamnya GM akan membacakan orasi budaya yang berlangsung di Keraton Yogyakarta.
Suryo menyebutkan, Sri Sultan HB X merupakan tokoh ke-21 yang menerima gelar doktor HC dari UGM. Sebelumnya gelar serupa diberikan pertama kali kepada presiden Soekarno tahun 1951; selanjutnya Mohamad Hatta, Raja Thailand Bhumibol Adulyedey, Kepala Negara Kamboja Norodhom Sihanoek, Sultan Brunei Hasanal Bolkiah dan penyair WS Rendra. Sementara untuk Anugerah HB IX, Goenawan Mohamad merupakan orang ke-20 yang pernah menerima anugerah bergengsi ini. (Humas UGM/Gusti Grehenson)
(Source)

0 komentar:

Posting Komentar